KURIKULUM TAHUN 2018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI JENJANG MAGISTER (S-2)
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
IDENTITAS 1 Nama Program Studi, Jenjang Pendidikan Seni, S2 2 Alamat Jl. Setiabudhi 229 Bandung 3 Kabupaten/Kota Bandung 4 Kode Pos 40154 5 Nomor Telepon (022) 2001197, 2002320 6 Nomor Faksimile (022)2005090 7 Alamat E-mail seni_sps@upi.edu 8 Alamat Website 9 Gelar yang diberikan Magister Pendidikan /M.Pd. 10 Tahun dan SK Pendirian 8 Juni 2005 dan SK: 3047/J33.PP.03.02/2005 11 Tahun dan SK Akreditasi Berlaku 27 Desember 2017 sampai dengan 27 Desember 2022. SK: 5194/SK/BAN-PT/Akred/M/XII/2017/Nilai Akreditasi A
1 Nama Prof. Juju Masunah, M.Hum.,Ph.D. 2 Jabatan Ketua Program Studi Pendidikan Seni 3 No. SK Penugasan 1901/UM40/KP/2020 4 Tanggal Mulai Penugasan 1 Januari 2021 5 Tanggal Selesai Penugasan 30 Desember 2024 6 Nomor Kontak Kaprodi 081395050038 7 Email
Perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, seni dan teknologi di Era Revolusi Industry 4.0 dan society 5.0, mengalami global competitiveness (persaingan global) yang mengharuskan lulusan Program Studi Pendidikan Seni memiliki kemampuan dan kesiapan ilmu yang memadai, serta mampu mengimplementasikannya secara kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, perubahan kurikulum merupakan keniscayaan yang harus menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. Maka, dalam kurikulum baru dipersiapkan pendidikan seni yang responsive science and technology readiness untuk menguatkan sikap dan pendidikan karakter, meningkatkan inovasi dalam pelaksana pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi). Hasil analisis disiplin ilmu menunjukan, mata kuliah yang diberikan merupakan mata kuliah yang sangat relevan dengan pengayaan ilmu yang diperlukan program magister. Tracer study terhadap para lulusan, membuktikan mayoritas mereka bekerja sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki yaitu sebagai pendidik di berbagai jenjang pendidikan formal antara lain Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Perguruan Tinggi (PT) juga di lingkungan pendidikan non formal. Namun, adapula lulusan yang bekerja sebagai pemangku kebijakan di Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Stakeholder memberi masukan kepada perubahan kurikulum Program Studi Pendidikan Seni jenjang Magister agar mata kuliah dapat mendukung perkembangan dan perubahan jaman yang sangat cepat. Pengembangan kurikulum Program Studi Pendidikan Seni jenjang Magister ini mengantisipasi kecepatan perubahan dan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK).
Program Studi Pendidikan Seni berdiri tanggal 8 Juni 2005 dengan Surat Keputusan Rektor UPI Nomor 3047/J33.PP.03.02/2005. Nama nomenklatur sejak awal sampai sekarang tetap konsisten bernama Program Studi Pendidikan Seni. Perintis pendiri program magister diprakarsai oleh: Prof. Dieter Mack (Seni Musik, Lubeck, German), Prof. Dr. Chaidar Alwasilah (Pendidikan Bahasa Inggris) Prof. Dr. Tati Narawati, M. Hum. dan Prof. Juju Masunah, M. Hum, Ph.D (Pendidikan Seni Tari), Dr. Rita Milyartini, M.Sn. (Pendidikan Musik), Dr Tri Karyono, M. Sn dan Dr. Zakaria S. Soeteja, M. Sn. (Pendidikan Seni Rupa)
Surat Keputusan akreditasi Program Studi Pendidikan Seni jenjang Magister Nomor 5194/SK/BAN-PT/Akred/M/XII/2017/ oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) berlaku dari tanggal 27 Desember 2017 sampai dengan 27 Desember 2022. Nilai Akreditasi adalah A. Bidang kajian utama Pendidikan Seni adalah Pendidikan Seni Tari, Pendidikan Seni Musik, dan Pendidikan Seni Rupa.
Staff pengajar Program Studi Pendidikan Seni jenjang Magister direkrut oleh universitas berdasarkan kualifikasi akademik minimal bergelar doktor, memiliki bidang keahlian seni, pendidikan seni, dan ilmu humaniora lainnya yang relevan. Kemudian, dosen harus memenuhi persyaratan personality yaitu memiliki komitment untuk melaksanakan peraturan yang berlaku, mematuhi kode etik dan respect kepada ilmu dan karya ilmiah orang lain. Para dosen melakukan penelitian di tingkat nasional dan internasional, serta melakukan implementasi hasil penelitian melalui pembelajaran dan pengabdian masyarakat. Para Dosen Program Studi Pendidikan Seni tergabung dalam assosiasi profesi antara lain Asosiasi Pendidik Seni Indonesia (APSI), Assosiasi Program Studi Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana (AP2SPs), Asosiasi Program Studi Pendidik Seni Rupa Indonesia (AP2SR), Asosiasi Program Studi Pendidik Seni (AP2SENI, serta National Dance Education Organization (NDEO).
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni jenjang Magister berasal dari berbagai daerah di Indonesia (Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT) dan dari luar negeri (Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Meksiko, Flores). Lulusannya tersebar di beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia sebagai dosen, sebagai pendidik seni di sekolah formal dan nonformal. Prodi Pendidikan Seni melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah terutama difokuskan pada mahasiswa luar pulau Jawa, supaya sebaran lulusan menjadi merata di berbagai daerah di Indonesia.
Mitra kerja instansi dalam negeri meliputi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Komunitas Seni, Sanggar Seni, Assosiasi profesi, dan Perguruan Tinggi. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri adalah Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri antara lain UiTM Malaysia terjalin sejak 2014 hingga kini, dan telah melaksanakan pertukaran mahasiswa (student exchange), pementasan bersama, pameran bersama, seminar bersama dan pertukaran penilai tesis dan disertasi.
VISI DAN MISI
Visi
Menjadikan program studi pendidikan seni jenjang magister pelopor dan unggul dalam mengembangkan disiplin ilmu pendidikan seni dan pendidikan disiplin ilmu seni di tingkat Internasional.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan seni dalam menyiapkan pendidik seni yang mampu mengamalkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah;
Menyelenggarakan penelitian secara interdisiplin atau multisiplin dan publikasi karya ilmiah serta karya seni inovatif secara nasional dan internasional;
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian yang dapat memberikan kontribusi pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berkonstribusi bagi masyarakat;
Menyelenggarakan kerjasama dan perluasan jejaring dengan masyarakat ilmiah nasional dan internasional, serta program studi pendidikan seni pascasarjana pada perguruan tinggi di dalam negeri dan luar negeri;
TUJUAN
Tujuan Prodi Pendidikan Seni jenjang Magister adalah sebagai berikut.
Mampu menyusun konsepsi ilmu pendidikan seni dan menerapkannya di lingkungan pendidikan sekolah formal dan non formal, perguruan tinggi secara professional, dan bertanggung jawab untuk kemajuan bangsa;
Mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian interdisiplin atau multidisiplin yang inovatif, teruji di bidang ilmu pendidikan seni dan ilmu seni berdasarkan etika akademik;
Mampu mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan ilmu seni dan pendidikan seni, untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia;
Menjadi pembelajar sepanjang hayat yang berjiwa wirausaha, berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
PROFIL LULUSAN
Profil lulusan Program Studi Pendidikan Seni jenjang Magister adalah ahli di bidang pendidikan seni yang mampu mengembangkan IPTEKS melalui penelitian interdisiplin atau multidisiplin, berjiwa wirausaha, mampu mengambil keputusan secara professional, dan sesuai etika akademik.
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
1. SIKAP (S) | |
Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah, edukatif, dan religius, yang berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan norma dan etika akademik.” | |
2. PENGETAHUAN (P) | |
P1 | Menguasai teori, konsep pendidikan seni dan keilmua seni yang berdasarkan konteks sosial, keragaman budaya, perkembangan ekonomi, dan ipteks. |
P2 | Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan pendidikan seni dan ilmu seni. |
P3 | Menguasai teori dan konsep penciptaan seni dan model Pendidikan seni. |
3. KETERAMPILAN UMUM (KU) | |
KU1 | Mampu mengintegrasikan kecakapan belajar dan berinovasi, penguasaan teknologi dan informasi, pengembangan karir, dan kecakapan hidup untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. |
KU2 | Mampu mengembangkan dan mempublikasikan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah pendidikan seni, penciptaan karya seni atau desain dengan pendekatan interdisiplin atau multi disiplin, yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya. |
4. KETERAMPILAN KHUSUS | |
KK1 | Mengembangkan ilmu dan teknologi tentang seni dan pendidikan seni melalui riset interdisiplin atau multidisiplin. |
KK2 | Menghasilkan inovasi seni dan pendidikan seni melalui riset interdisiplin dan multidisiplin. |
KK3 | Menghasilkan karya inovasi seni dan pendidikan seni yang teruji. |
PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran pada jenjang magister berpusat pada mahasiswa (students center learning) yang dikarakteristikan secara interaktif, kreatif, kontekstual learning, serta berbasis riset, discovery dan inquiry. Proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas, secara virtual/online, dan di tempat sumber ajar (lingkungan masyarakat). Metode studi kasus, project based learning, dan metode risert banyak digunakan oleh para dosen dalam pembelajarannya. Dosen menyampaikan topik diskusi dan deskripsinya, lalu diadakan tanya jawab dengan mahasiswa, dan membahas kasus-kasus. Mahasiswa menyampaikan ide-ide yang dibahas, biasanya bekaitan dengan topik riset kemudian dosen mengarahkan untuk memformulasikan arah riset mahasiswa dalam sebuah projek. Materi perkuliahan yang diberikan kepada mahasiswa merupakan hasil-hasil riset para dosen dan atau hasil-hasil riset para pakar yang relatif baru. Namun demikian, mahasiswa mencari sumber-sumber secara online atau mengunjungi perpustakaan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersetruktur dalam bentuk tulisan ilmiah. Di samping itu, mahasiswa dituntut untuk tetap memahami praktik pendidikan seni sebagai landasan penguatan ilmu. Strategi belajar aktif merupakan salah satu standar mutu yang tertulis dalam naskah kebijakan Rektor tahun 2020.
Perkuliahan yang dilaksanakan secara online melalui system informasi SPOT yang dikembangkan dalam website UPI, google classroom, google meet, zoom meeting, email, dan social media lainnya. Proses pembelajaran di era disrupsi, dengan pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan kapasitas dan produktifitas mahasiswa. Konsep think globally act locally menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran, karena penguasaan teknologi harus berdampingan pula dengan penguatan kecintaan terhadap seni tradisional, agar mahasiswa cerdas intelektual dan menguasai teknologi tetapi tetap mengakar pada tradisi budayanya masing-masing.
Pembelajaran yang menggunakan tempat sumber ajar di lingkungan masyarakat adalah agar wacana akademis yang dibangun oleh mahasiswa dan dosen di kelas dapat betul-betul dialami di lapangan dan menghindari budaya wacana konseptual semu. Mahasiswa aktif mengelaborasi, mengekplorasi, berekperimentasi, di bawah bimbingan dosen agar beroleh pengalaman sendiri dalam memecahkan persoalan pendidikan seni, ilmu seni dan praktik seni. Studi lapangan di sekolah, sanggar, komunitas seni dan situs budaya, dan kegiatan kebudayaan lainnya dilakukan mahasiswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis terhadap situasi dan kondisi yang terjadi masa kini, mengasah kepekaan estetika dan menggali potensi seni melalui persfektif pendidikan seni.
Para mahasiswa diarahkan untuk mengikuti berbagai kegiatan workshop, pameran, festival dan seminar, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus, di dalam negeri atau luar negeri. Tujuannnya adalah untuk meningkatkan wawasan seni dan pendidikan seni serta mengkaji berbagai perubahan yang terjadi. Seminar Internasional Quovadis Pendidikan Seni yang dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Seni setiap tahun dan International Conference on Arts and Design Education (ICADE) yang dilaksanakan oleh FPSD bertujuan memfasilitasi para mahasiswa berbagi pengetahuan serta pengalaman dengan para pakar seni, dosen seni, pendidik seni budaya, praktisi seni, dan masyarakat pada umumnya, agar dapat mengembangkan dan menguatkan pemahaman lintas bidang ilmu seni dan pendidikan seni.
PENILAIAN
Program Studi Pendidikan Seni jenjang Magister mengukur kompetensi sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus dalam empat tahapan penilaian yaitu penilaian mata kuliah sebanyak 31 s.d. 43 SKS yang ditempuh selama 3 semester, penilaian ujian kualifikasi atau komprehensif, penilaian ujian proposal, dan penilaian ujian tesis ditempuh 1 sampai 2 semester (8 SKS).
Penilaian Mata Kuliah
Penilaian tidak terpisahkan dari kegiatan proses dan hasil pembelajaran. Penilaian proses dilakukan ketika mahasiswa partisipasi aktif dalam pembelajaran. Pada penilaian proses melihat perkembangan analitis mahasiswa dan perubahan sikap serta perilaku budaya. Penilaian hasil dilihat dari ketepatan dalam mengerjakan tugas-tugas, Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS). Jika hasil UTS dan UAS kurang memenuhi harapan, maka dosen memberlakukan remedial atau perbaikan sehingga hasil akhir dari mata kuliah tertentu memenuhi standar minimal atau bahkan lebih. Kehadiran di kelas menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan penilaian akhir.
Nilai mata kuliah diatur dalam Pedoman Penyelenggaran Pendidikan UPI dalam rentang A, B+, B-.C+, C-, D, dan E, seperti pada table berikut.
Kategori Nilai/Grade Categories | Tingkat Kemam-puan/Level of Competency (%) | Keterangan/ Remarks | ||
Huruf/ Letter | Angka/Point | DerajatMutu/ Degree of Quality | ||
A | 4,0 | Istimewa/ Excellent | 90-100 | |
A- | 3,7 | Hampir Istimewa/ Almost Excellent | 85-89 | |
B+ | 3,4 | Baik Sekali/ Very Good | 80-84 | |
B | 3,0 | Baik/ Good | 75-79 | |
B- | 2,7 | Cukup Baik/ Fairly Good | 70-74 | |
C+ | 2,4 | Lebih dari Cukup/ More than Sufficient | 65-69 | |
C | 2,0 | Cukup/ Sufficient | 60-64 | Batas minimum kelulusan jenjang S-2 |
D | 1,0 | Kurang/ Insufficient | 55-59 | Harus mengontrak ulang mata kuliah yang sama |
E | <1,0 | Gagal/Fail | Lebih kecil dari 55/Below 55 | Harus mengontrak ulang mata kuliah yang sama |
Penilaian Ujian Kualifikasi
Ujian kualifikasi pada jenjang magister dilakukan dan dijadwalkan oleh program studi. Mahasiswa yang mengambil ujian ini adalah mereka yang telah menempuh minimal 24 SKS. Konten yang diujikan adalah kemampuan pedagogik, ilmu seni, dan metode penelitian. Jawaban soal dituliskan dalam bentuk essay dan open book. Nilai ujian ini dalam bentuk kualitatif yaitu lulus dan tidak lulus atau remedial. Apabila mahasiswa tidak memenuhi batas minimal, maka mahasiswa berhak mengulang atau remedial satu kali. Hasil kelulusan ujian ini disampaikan dalam bentuk surat keputusan dari Direktur Pascasarjana UPI.
Penilaian Ujian Sidang Proposal
Ujian sidang proposal dilakukan oleh program studi pada saat mahasiswa akan melakukan riset tesis. Mahasiswa mengajukan ujian proposal setelah melakukan bimbingan dengan Pembimbing Akademik (PA), dan proposal disetujui oleh PA dan Ketua Program Studi. Pendaftaran sidang proposal dilakukan oleh mahasiswa secara online melalui sps.upi.edu.siptama dengan mengupload bukti kontrak rencana semester (KRS) dan lembar pengesahan proposal. Jadwal dan penguji ditentukan oleh Ketua Program Studi.
Pada pelaksanaan ujian, seorang mahasiswa diuji oleh tiga orang penguji yang terdiri dari pembimbing akademik, dan dua penguji. Penilaian terkait dengan kelayakan dan isi serta penguasaan bidang ilmu yang akan diriset. Hasil penilaian terdapat tiga pilihan yaitu: a) disetujui tanpa perbaikan dan langsung pembimbingan tesis; b) disetujui dengan sedikit perbaikan dan langsung pembimbingan; dan c) ditolak atau harus memperbaiki proposal secara menyeluruh. Apabila ditolak, maka mahasiswa harus mengulang ujian sidang. Setelah lulus proposal dan merevisinya, mahasiswa mengajukan dosen pembimbing dua orang kepada Ketua Program Studi. Kemudian, mahasiswa akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) penelitian dan pembimbing tesis dari Direktur Sekolah Pascasarjana UPI.
Penilaian Ujian Sidang Tesis
Ujian tesis dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap 1 dan 2 diuji oleh dua pembimbing dan dua penguji dalam bentuk sidang, dimana mahasiswa memaparkan hasil dan temuan penelitian kemudian penguji memberikan komentar, kritik, saran, dan pertanyaan. Ujian tahap I biasanya para penguji lebih memberikan saran untuk kelengkapan data dan kekurangan tesis daripada pertanyaan yang sifatnya menguji. Hasil ujian sidang tahap 1 diberi waktu perbaikan dua minggu, kemudian mahasiswa mengajukan sidang tahap 2. Para penguji dalam ujian tahap 2 ini benar-benar menggali kemampuan mahasiswa dalam ilmu yang dirisetnya dengan mengajukan pertanyaan, saran, dan rekomendasi. Dalam ujian tahap 1 dan 2 ini mahasiswa dinyatakan lulus dengan coumlaude (3,76 – 4), sangat memuaskan (3,51 – 3, 75), dan memuaskan (3,00 s.d 3,51) dengan rentang nilai yang diterapkan oleh Sekolah Pascasarjana.
STRUKTUR MATA KULIAH S2
Mata kuliah yang ditawarkan dalam kurun waktu empat semester di Program Studi Pendidikan Seni jenjang Magister terdiri dari:
(1) Mata Kuliah Keahlian Pascasarjana (MKKP), 3 mata kuliah untuk 7 SKS;
(2) Mata Kuliah Keahlian Inti Program Studi (MKKIPS), 5 mata kuliah untuk 15 SKS;
(3) Mata Kuliah Pilihan Program Studi (MKPPS), 9 Mata Kuliah (yang harus diambil 3 mata kuliah) untuk 9 SKS;
(4) Mata Kuliah Aanvullen, 4 mata kuliah untuk 12 SKS; dan
(5) Thesis, 8 SKS.
Program Studi Pendidikan seni jenjang Magister menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem ini berlaku di seluruh program studi di UPI dan di Indonesia. Adapun struktur matakuliah Program Studi Pendidikan Seni jenjang Magister, sebagai berikut.
No | Kode | Kelompok Mata Kuliah | Sks | Semester | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||||
| |||||||
1. | PS701 | Statistika Terapan | 2 | X | |||
2. | PS702 | Filsafat Ilmu | 3 | X | |||
3. | PS703 | Kajian Pedagogik | 2 | X | |||
Jumlah sks MKKPs | 7 | 5 | 2 | 0 | 0 | ||
| |||||||
1. | KS 700 | Metodologi Penelitian Terapan Pendidikan Seni | 3 | X | |||
2. | KS 701 | Kajian Kurikulum Pendidikan Seni | 3 | X | |||
3. | KS 702 | Seminar Penelitian Pendidikan Seni | 3 |
| X | ||
4. | KS 703 | Mini Riset (Terkait Tesis) | 3 | X | |||
5. | KS 704 | Multimedia dalam Pendidikan Seni | 3 |
| X | ||
Jumlah sks MKKIPS | 15 | 6 | 6 | 3 | 0 | ||
| |||||||
1. | KS 705 | Kajian Tari Nusantara dan Mancanegara*** | 3 |
| X | ||
2. | KS 706 | Kajian Seni Rupa Nusantara dan Mancanegara *** | 3 |
| X | ||
3. | KS 707 | Kajian Teater Nusantara dan Mancanegara*** | 3 |
| X | ||
4. | KS 708 | Kajian Musik Nusantara dan Mancanegara*** | 3 |
| X | ||
5. | KS 709 | Filsafat Pendidikan Seni | 3 | X | |||
6. | KS 710 | Pendidikan Penciptaan Seni | 3 |
| X | ||
7. | KS 711 | Pengembangan Model Pembelajaran Seni | 3 | X |
| ||
8. | KS712 | Filsafat dan Estetika Seni | 3 | X | |||
9 | KS713 | Antropologi Seni | 3 | X | |||
Jumlah sks MKKPPS (yang harus diambil) | 6 | 3 | 3 | 3 | |||
Mata Kuliah Aanvullen (MKAv)* | |||||||
1. | KS500 | Paradigma Pendidikan Seni | 3 | X | |||
2. | KS501 | Inovasi Pendidikan Seni | 3 | X | |||
3. | KS502 | Pendidikan Seni dalam Konteks Sosial Budaya | 3 | X | |||
4. | KS503 | Kajian Inter dan Multidisiplin Seni | 3 | X | |||
Jumlah sks MKAv | 12 | 3 | 3 | 3 | |||
7. | KS798 | Tesis | 8 | X | |||
Jumlah sks Tesis | 8 | 0 | 0 | 0 | 8 | ||
Jumlah beban belajar Program Magister yang berasal dari program studi yang linier | 39 | 14 | 11 | 6 | 8 | ||
*) Jumlah beban belajar Program Magister yang berasal dari program studi tidak linier (termasuk Matrikulasi) | 51 | 17 | 17 | 9 | 8 |
CATATAN:
Untuk mahasiswa yang tidak berlatar belakang pendidikan seni mengambil 4 mata kuliah sebanyak 12 SKS pada kelompok Mata Kuliah Aanvulen pada semester pertama dan semester kedua atau ketiga.
PEMETAAN CPPS DENGAN CPMK
No | Kode | Kelompok Mata Kuliah | SKS | S | P | KU | KK | |||||
P1 | P2 | P3 | KU1 | KU2 | KK1 | KK2 | KK3 | |||||
A. Mata Kuliah Keahlian Pascasarjana (MKKPs) | ||||||||||||
1. | PS701 | Statistika Terapan | 3 | S | T | T | – | T | T | S | – | – |
2. | PS702 | Filsafat Ilmu | 2 | S | T | T | – | T | T | T | – | – |
3. | PS703 | Kajian Pedagogik | 2 | T | T | T | – | T | ||||
B. Mata Kuliah Inti Program Studi (MKKIPS) | ||||||||||||
1. | KS700 | Metodologi Penelitian Terapan Pendidikan Seni | 3 | T | T | T | S | T | T | T | T | S |
2. | KS701 | Kajian Kurikulum Pendidikan Seni | 3 | T | T | T | S | T | T | T | S | S |
3. | KS702 | Seminar Penelitian Pendidikan Seni | 3 | T | T | T | S | T | T | T | T | S |
4. | KS703 | Mini Riset (Terkait Tesis) | 3 | T | T | T | R | T | T | T | S | R |
5. | KS704 | Multimedia dalam Pendidikan Seni | 3 | T | T | T | T | T | T | T | S | S |
C.Mata Kuliah Keahlian Pilihan Program Studi (MKKPPS) | ||||||||||||
1. | KS705 | Kajian Tari Nusantara dan Mancanegara*** | 3 | T | T | T | R | T | T | T | T | R |
2. | KS706 | Kajian Seni Rupa Nusantara dan Mancanegara *** | 3 | T | T | T | R | T | T | T | T | R |
3. | KS707 | Kajian Teater Nusantara dan Mancanegara*** | 3 | T | T | T | R | T | T | T | T | R |
4. | KS708 | Kajian Musik Nusantara dan Mancanegara*** | 3 | T | T | T | R | T | T | T | T | R |
5. | KS709 | Filsafat Pendidikan Seni | 3 | S | T | T | – | T | T | T | – | – |
6. | KS710 | Pendidikan Penciptaan Seni | 3 | T | T | T | T | T | T | T | T | T |
7. | KS711 | Pengembangan Model Pembelajaran Seni | 3 | T | T | T | T | T | T | T | T | T |
8. | KS712 | Filsafat dan Estetika Seni | 3 | S | T | T | – | T | T | T | S | – |
9. | KS713 | Antropologi Seni | 3 | T | T | T | – | T | T | T | T | – |
D.Mata Kuliah Aanvullen (MKAv) *) | ||||||||||||
1. | KS500 | Paradigma Pendidikan Seni | 3 | T | T | T | – | T | T | T | T | S |
2. | KS501 | Inovasi Pendidikan Seni | 3 | T | T | T | T | T | T | T | T | T |
3. | KS502 | Pendidikan Seni dalam Konteks Sosial Budaya | 3 | T | T | T | – | T | T | T | S | S |
4. | KS503 | Kajian Inter dan Multidisiplin Seni | 3 | T | T | T | R | T | T | T | S | S |
Keterangan
T : kontribusi MK terhadap CPPS tinggi
S : kontribusi MK terhadap CPPS sedang
R : kontribusi MK terhadap CPPS rendah